Sabtu, 15 November 2008

PROFIL GURU

PROFIL GURU SEBAGAI PENDIDIK
Drs. Bibing Sudarman, M.Si

Guru adalah sosok pejuang yang bertempur dengan waktu dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa.
Usaha ini dilakukan terus-menerus dengan ikhlas dan tulus.
Ia dituntut sabar dan profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai guru.
Sosok guru yang begitu banyak memberikan kontribusi kepada negara kurang mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Guru ditengah – tengah masyarakat bagaikan air yang memberikan tenaga kepada mereka yang haus dan dahaga. Tidak ada air niscaya mahluk hidup akan mati, artinya jika tidak ada guru maka dunia akan gelap dan mengalami kehancuran.

Guru ditengah masyarakat bagaikan air yang mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.
Artinya dalam gerak langkahnya seorang guru tidak sombong, angkuh. Ia adalah tempat berpegang masyarakat, semakin tinggi ilmunya ia semakin rendah hati, semakin berisi, semakin merunduk.
Tetapi jangan coba-coba menghalangi lajunya air, semakin air dibendung maka air tersebut akan semakin naik dan akan membobol tanggul tersebut. Begitu juga dengan guru, jangan coba-coba menghalangi niat guru untuk memperjuangkan nasibnya, demi terlakananya mutu pendidikan yang lebih maju....
Apala guru hanya di takut takuti dengan uji ini itu yg medeskriditkan guru sementara para insinyur,doktor,itu adalah bukti bahwa guru ada .....
Walaupun....guru yg katanya untuk memperbaiki ahklaq moral bangsa ini tidak sepadam dengan bayaran dibanding dengan ....."para peusak moral"....

Guru ibarat daun salam. Daun salam memberikan aroma dan melezatkan setiap masakan.
Orang akan bersemangat menyantap masakan yang bumbunya enak. Tetapi ketika akan dihidangkan daun salam tersebut dibuang.
Begitu juga guru ia berjuang dilapangan agar mutu pendidikan lebih maju, tatkala keberhaslan nampak yang ditanya adalah para pejabat, gubernur, bupati...menteri 

Jangan tukar profesi anda dengan pekerjaan……!
Jika anda menganggap guru adalah pekerjaan, maka anda tidak jauh beda dengan dengan buruh perusahaan /pabrik. Anda pergi pagi dan pulang sore atau sesuai jadwal mengajar dan setiap bulan mengharapkan gaji anda di bayar.
Jika anda menganggap guru adalah profesi, maka anda akan mencitainya tidak dikarenakan besar kecilnya gaji, tapi lebih karena ikatan emosi yang berasal dari hati terdalam anda

Kecintaan inilah yang kemudian anda ingin merawatnya dengan terus menambah kompetensi diri dan profesi sebagai guru agar ilmu yang anda berikan selalu up to date.
Tidak ada yang pernah bisa merasakan SUKSES tanpa pernah melewati ujian.
ORANG MISKIN adalah orang yang tidak mengetahui potensi dan memanpaatkan potensinya itu.u
Kalau ingin terhindar dari kemiskinan, maka kenalilah potensi-potensi yang ada pada diri kita dan disekeliling kita, lalu manpaatkan potensi itu.


Selengkapnya...

Senin, 27 Oktober 2008

Yayasan Bina Insan Azkia

Sekilas Tentang "TK IT INSAN CERIA,"


Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bukan saja kewenangan dan kewajiban pemerintah, akan tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, baik secara perorangan maupun secara kelompok yang membentuk sebuah institusi yang peduli terhadap pendidikan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni masyarakat yang “baldatun toyyibatun wa rabbun ghofur”.
Upaya ke arah pencerdasan kehidupan bangsa dapat dilaksanakan diantaranya melalui jalur pendidikan. Oleh karena itu, Taman Kanak – Kanak Islam Terpadu “ Insan Ceria” sebagai sebuah institusi pendidikan yang merasa sangat peduli terhadap terbentuknya masyarakat Indonesia seutuhnya dengan mempersiapkan generasi yang berlimu, berakhlak mulia, kreatif, inovatif, serta berprestasi sesuai dengan moto ” BISA ” ( Berilmu, Inovatif, Semangat, Agamis ) dengan memberi pengalaman belajar agar tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan hukum negara.
Sebagai individu yang merasa perduli terhadap dunia pendidikan yang berorientasi pada tujuan pendidikan nasional serta ketentuan-ketentuan lain yang telah digariskan oleh pemerintah serta terdorong oleh suatu keinginan untuk membentuk umat Islam menjadi insan cerdas, riang, dan agamis, maka didirikanlah sebuah wadah guna memenuhi kebutuhan tersebut, yakni Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu ” Insan Ceria” yang bernaung di bawah ”Yayasan Bina Insan Azkia”.
Taman Kanak-Kanak “Insan Ceria“ adalah Lembaga Pendidikan Islam yang bertujuan mempersiapkan putra-putri peserta didik ke jenjang pendidikan dasar sebagai pondasi pendidikan yang ideal sesuai dengan kebutuhan zaman dan dapat mengimbangi pengaruh globalisasi yang sudah mulai dirasakan dunia pendidikan pada saat ini, yang terus mendorong terjadinya perubahan struktur masyarakat modern.
Sebagai orang tua yang mendapatkan amanah dari Allah SWT tentu saja ingin memberikan yang terbaik bagi masa depan putra-putrinya kelak, oleh karena itu orang tua harus jeli dan bijaksana untuk memilih tempat yang tepat untuk menjadikan anak “ Cerdas Efektif Riang Inovatif dan Agamis “ ( CERIA ), sehingga anak mampu bersaing di era globalisasi saat ini serta tidak lepas dari sikap dan prilaku islami.
Kami selaku pengelola pendidikan usia dini mencoba memahami kebutuhan orang tua dengan menyediakan fasilitas belajar yang memadai agar putra-putri calon generasi penerus mendapat bekal ahklaq dan ilmu pengetahuan yang cukup untuk mengarungi kehidupannya dimasa yang akan datang yang sangat kompleks.
Selengkapnya...

Sabtu, 25 Oktober 2008

Pendidikan Gratis

PENDIDIKAN GRATIS ATAU SEKOLAH GRATIS ?




A. Pendahuluan

Dalam setiap pesta demokrasi, para kandidat baik calon Bupati/Walikota, Gubernur dan Presiden serta anggota legislatif baik DPRD Kabupaten/Kota, DPRD Propinsi maupun DPR dalam menyampaikan visi da misinya kalau terpilih, pendidikan selalu mejadi komoditas dalam kampanyenya. Utamanya ”Pendidikan gratis” dengan ungkapan ” .....jika saya terpilih saya akan memprogramkan Pendidikan gratis”. Ungkapan “Pendidikan gratis” oleh para kandidat menunjukkan betapa kandidat tidak memahami tentang penyelenggaraan pendidikan, khususnya biaya pendidikan. Masyarakat dibodohi dengan kata-kata itu, sehingga mereka terbuai, sehingga menuntut yang pada akhirnya yang menjadi korban adalah pihak sekolah dengan ibu dan bapak guru yang menanggung bebannya dilapangan. Ungkapan dimasyarakat ”...kan kata bupati/walikota/Gubernur/Presiden/DPR... pendidikan itu gratis !...”

Pernyataan ”pendidikan gratis” menjadi dilematis, apa benar pendidikan dapat digratiskan ? apalagi dalam kondisi barang – barang yang serba mahal akibat resesi ekonomi dan tinggnya harga minyak serta lemahnya rupiah terhadap dollar amerika yang mengakibatkan biaya pendidikan semakin mahal.


B. Konsep Biaya Pendidikan

Salah satu faktor yang mendukungan keberhasilan pendidikan adalah baiya. Biaya dalam pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost).
1. Biaya langsung, terdiri dari biaya – biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua maupun siswa sendiri.
2. Biaya tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa selama belajar.

Sedangkan biaya pendidikan menurut Peraturan Pemerintah nomor : 19 tahun 2008 tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab IX pasal 62, biaya pendidikan terdiri dari biaya investasi, operasi dan biaya personal.
1. Biaya investí meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia dan modal kerja tetap.
2. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh pesrta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
3. Biaya operasi meliputi gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, biaya operasi berupa daya, air, jasa telekmunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi dan lanilla sbagainya. Dalam Buku Pedoman Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dijelaskan bahwa biaya satuan pendidikan operasional mencakup biaya personal dan biaya non personal.
a. Biaya personal meliputi biaya untuk kesejahteraan, guru tidak tetap, pegawai tidak tetap, uang lembur dan pengembangan profesi guru, MGMP/PKG.
b. Biaya non personal ádalah biaya biaya untuk penunjang kegiatan relajar mengajar, evaluasi/penilaian, perawatan/pemerliharaan, daya dan jasa, pembinaan kesiswaan, rumahtangga skolah dan supervisi.

Dari konsep biaya pendidikan tersebut di atas, biaya pendidikan dari pendekatan siswa meliputi :
1. Biaya yang dikeluarkan oleh Pribadi siswa, seperti transport ke sekolah, uang jajan, alat-alat tulis, seragam sekolah, sepatu, tas dan sebagainya.
2. Biaya yang dikeluarkan diluar pribadi siswa yaitu sekolah, yang meliputi biaya investasi dan biaya operasional baik operasional personal maupun operasional non personal.

Saat ini, biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh sekolah, salah satu sumbernya didanai oleh Bantuan Operasional Sekolah (BOS) hanya unruk SD/MI dan SMP/Mts. Sedangkan SMA/SMK dan MA tidak memperoleh dana BOS. BOS SD/MI sebesar Rp. 254.000/siswa/Tahun, jadi Rp. 21.167/siswa/bulan. Sedangkan BOS SMP/MTs sebesar Rp. 354.000/siswa/tahun, jadi Rp. 29.500/siswa/tahun. Bagi

Contoh untuk biaya pendidikan di SMP, berdasarkan Buku Panduan Pembinaan Sekolah Standar Nasional untuk SMP, standar biaya operasonal sebesar Rp. 100.000/siswa/bulan, jadi standarnya Rp. 1.200.000/siswa/tahun. Sedangkan bantuan BOS baru Rp. 354.000/siswa/tahun, jadi sekolah SMP masih kekurangan dana operasionalnya sebesar Rp. 846.000/siswa/tahun. Kekurangan ini akan semakin bertambah jika BBM naik pada bulan Juni 2008.

Hal ini diakui oleh pemerintah, dalam buku panduan BOS dan BOS Buku bahwa BOS hanya membantu komponen biaya operasional non personal. Selanjutnya pada bagian lain dikemumkakan dalam buku Pedoman BOS : “ ……oleh karena keterbatasan dana BOS dari pemerintah pusat, maka biaya untuk investasi sekolah dan kesejahteraan guru harus dibiayai dari sumber lainnya…..”


C. Kesimpulan

Dari pernyataan pemerintah dalam buku panduan BOS dan BOS Buku serta konsep biaya pendidikan dapat ditarik kesimpulan, pendidikan sulit untuk digratiskan, apalagi dengan kondisi keuangan negara Indonesia yang sedang sulit. Untuk membayar biaya investasi dan biaya operasional saja sudah tidak mampu, apalagi harus membayar biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh pribadi siswa untuk membiaya kebutuhan siswa seperti biaya transport ke sekolah, alat tulis,uang jajan, pakaian seragam sekolah, pakaian seragam pramuka atau PMR, pakaian olahraga, sepatu, tas dan sebagainya.

Yang memungkinkan adalah sekolah gratis. Orang tua dimungkinkan untuk tidak mengeluarkan dana untuk membayar ke sekolah, mereka hanya mengeluarkan biaya penidikan untuk pribadi anaknya. Hal ini dimungkinkan bila seluruh biaya investasi dan biaya operasional baik personal dan non personal di sekolah ditanggung pemerintah.
Selengkapnya...

Kamis, 23 Oktober 2008

Secercah Harapan..........,

Secercah harapan dari putra Pantura,
Seseorang yang dilahirkan di Pelabuhanratu Sukabumi pada tanggal 1 Peburari 1963 yang dianugerahi nama Bibing Sudarman, sebagai putra kedua dari empat bersaudara keluarga Bapak Oging Suhandi (alm) dan Ibu Ikam Al-Kamsiah.
Tahun 1977, telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Bojong Kopo Pelabuhanratu Sukabumi.
Tahun 1981, telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pelabuhanratu Sukabumi.
Tahun 1984, menamatkan Sekolah Pertanian Pembangunan – Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPP-SPMA) di Sukabumi.
Pada Tahun 1989, mengambil Persamaan SMA di Bandung dan pada tahun 1990 menamatkan Pendidikan Guru Sekolah Menengah Tingkat Pertama (PGSMTP) jurusan Ilmu Pengetahuan Alam di Bandung.
Pada tahun 1992, menyelesaikan pendidikan D1 FKIP Universitas Terbuka Jakarta.
Pada tahun 1995, menamatkan D2 FKIP Universitas Terbuka Jakarta.
Pada tahun 1997, menamatkan D3 FKIP Universitas Terbuka Jakarta.
Tahun 1999, menamatkan S1 FKIP UNIS Tangerang, program studi Pendidikan Ekonomi Tata Niaga.
Tahun 2003, menamatkan S2 UNIS Tangerang Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Administrasi Negara dengan tesis berjudul ”Hubungan Etos Kerja dan Fasilitas Kerja dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang”
Pada tahun 1986, diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil di SMP Negeri 1 Sepatan, sampai sekarang.
Pada tanggal 10 Juni 1995, mempersunting pujaan hati yang bernama Diana Fauzie yang dikaruniai anak pertama yang lahir di Tangerang pada tanggal 16 Januari 1998 yang diberi nama Bianica Akfinie Laisa Rachmadhanti dan pada tanggal 31 Desember 2003 telah lahir anak ke kedua yang diberi nama Diwan Andhika Shafiq Zaydan dan pada saat ini sedang menanti kelahiran anak ketiga.
Alhamdulillah pada hari Minggu ,09 November 2008 jam 06.00 pagi lahir putri ke tiga yang cantik dengan persalinan normal dibantu oleh bidan Hj.Nurhasanah (Nunung) dengan massa bayi 3.3 kg yang diberi nama "Khalisa Nadia Sarah Azkia.yang artinya putri yang suci,lembut yang diberi rizki dan ilmu yang berlimpah sehingga menjadi insan yang mulia"
Dan sampai hari ini telah berkecimpung di dunia pendidikan selama 22 tahun.


Dari sebuah khayalan”......
’’….andaikan punya negeri yang damai…, tentram dan sejahtera mungkin tak khawatir anak ku kelaparan,… tak khawatir anak ku dengan keserakahan, ….tak khawatir anak ku dengan segudang pendidikan tentang kekerasan…, pembunuhan…., pemerkosan … dan tak khawatir melihat kakak-kakaknya saling baku hantam…., ach... semoga itu hanya khayalan atau kejadian di negeri dongeng ....,

”......Lalu setelah tertegun dan terbangun dari alam fikir dengan segudang khayalan ,..anak ku bertanya ’’pak aku nanti gak mau kuliah ach…., lalu aku bertanya , memangnya kenapa sayang .....,katanya mau jadi doktor? habis aku gak bisa melempar batu yang jauh, aku ga bisa nonjok,.dan aku ga bisa lalri kencang…..,rupanya dia melihat sepenggal berita yang ditanyangkan oleh sebuah statsion TV bahwa disebuah perguruan tinggi yang ternama lagi berdemontrasi menyampaikan aspirasi dan mengatasnamakan rakyat dengan cara melempar-lemparkan suatu benda,...adu jotos, ...berlarian ,…entah siapa yang salah….
Mungkin pula aku yang keliru tidak segera mematikan tayangan TV tersebut…,atau…
”.....Lalu sambil mengelus eluskan rambutnnya seraya aku berkata ‘’ anakku itu berita di negeri dongeng ,…..lalu dia tertidur pulas dan aku melanjutkan sedikikit pemikiran .....,
Agar anak-anakku nanti memiliki bekal ilmu yang cukup untuk mengarungi kehidupannya yang begitu kompleks , bahkan keras...,ach..aku ingin,...aku ingin...,,, aku ingin,,..
”....Lalu aku melanjutkan renungan, yang muncul dari pemikiran yang dangkal, dan sederhana ...,
” betapa hebat ilmu yang dimiliki seseorang,dimana seseorang tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari sudut pandang ilmu itu sendiri, dia melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengatahuan yang lainnya,dan melihat hakikat ilmu dengan moral, kaitan ilmu dengan agama, dan punya keyakinan bahwa ilmu itu akan membawa kebahagiaan kepada dirinya , dan dapat memecahkan masalah-masalah secara lugas, benar, jujur tanpa dipengaruhi oleh factor-faktor subyektifitas termasuk dalam memecahkan masalah yang muncul dalam kontek sosial sehingga dapat berguna bagi nusa bangsa dan agama.
Dari dasar pemikiran yang teramat sederhana itu pula muncul suatu gagasan ingin membuat sebuah lembaga pendidikan yang sangat mendasar agar memberikan bekal ilmu, agar ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya , dan dapat memecahkan masalah-masalah secara lugas, benar, jujur tanpa dipengaruhi oleh factor-faktor subyektifitas , sekaligus sebagai usaha mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 bukan saja kewenangan dan kewajiban pemerintah, akan tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, baik secara perorangan maupun secara kelompok yang membentuk sebuah institusi yang peduli terhadap pendidikan dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni masyarakat yang “baldatun toyyibatun wa rabbun ghofur”.
Upaya ke arah pencerdasan kehidupan bangsa dapat dilaksanakan diantaranya melalui jalur pendidikan, yang merasa sangat peduli terhadap terbentuknya masyarakat Indonesia seutuhnya dengan mempersiapkan generasi yang berlimu, berakhlak mulia, kreatif, inovatif, serta berprestasi sesuai dengan moto ” BISA ” ( Berilmu, Inovatif, Semangat, Agamis ) dengan memberi pengalaman belajar agar tidak bertentangan dengan ajaran Islam dan hukum negara.
” Dari renungan itu muncul keinginan, sekaligus harapan...,
Sebagai individu yang merasa perduli terhadap dunia pendidikan yang berorientasi pada tujuan pendidikan nasional serta ketentuan-ketentuan lain yang telah digariskan oleh pemerintah serta terdorong oleh suatu keinginan untuk membentuk umat Islam menjadi insan cerdas, riang, dan agamis, maka didirikanlah sebuah wadah guna memenuhi kebutuhan tersebut, yakni Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu ” Insan Ceria” yang bernaung di bawah ”Yayasan Bina Insan Azkia”, yang berada diwilayah pantura tepatnya di Jln.Raya Mauk Km 13,5 Desa Gintung Kecamatan Sukadiri Kabupaten Tangerang Propinsi Banten

Dimana Taman Kanak-Kanak “Insan Ceria“ adalah Lembaga Pendidikan Islam yang bertujuan mempersiapkan putra-putri peserta didik ke jenjang pendidikan dasar sebagai pondasi pendidikan yang ideal sesuai dengan kebutuhan zaman dan dapat mengimbangi pengaruh globalisasi yang sudah mulai dirasakan dunia pendidikan pada saat ini, yang terus mendorong terjadinya perubahan struktur masyarakat modern yang insyaallah mencoba menggunakan kurikulum yang tepat dan akan mencoba memperkenalkan bahasa Inggris dan bahasa Arab secara efektif dan komunikatif.
Karena kita sadar betul sebagai orang tua yang mendapatkan amanah dari Allah SWT tentu saja ingin memberikan yang terbaik bagi masa depan putra-putrinya kelak, oleh karena itu orang tua harus jeli dan bijaksana untuk memilih tempat yang tepat untuk menjadikan anak “ Cerdas ,Efektif, Riang, Inovatif dan Agamis “ ( CERIA ), sehingga anak mampu bersaing di era globalisasi saat ini serta tidak lepas dari sikap dan prilaku islami.(yang terhindar dari adu jotos dan caci maki)
Semoga secercah harapan dari sebuah khayalan perlahan menjadi kenyataan yang dapat memberikan nilai tambah pada negeri yang kita cintai ini............,amin
Puntra Palabuhanratu
Selengkapnya...